Iman kepada allah adalah fitrah dalam jiwa manusia.
Maka setiap manusia mendapatkan dirinnya dikuasai oleh suati kekuatan yang lebih tinggi dari kekuatannya, akan tetapi banyak manusia yang berbeda dalam penentuan kekuatan itu. Di antaranya ada yang menafsirkan sebagai kekuatan alam dan yang dan ada yang menafsirkan sebagai berhala-berhala yang mereka buat dan yang lain menafsirkannya selain itu.
Maka datanglah nabi-nabi yang membetulkan kesesatan-kesesatan ini dan membingbing akal ke arah iktikad akan adanya Allah dan ke-Esaanya
Dakwah pertama dari para nabi dan tujuan mereka yang terbesar disetiap zaman dalam setiap lingkungan adalah pembetulan akidah mengenai Alah Ta’ala dan pembetulan hubungan antara hamba dengan Tuhannya. Juga mengajak kepada pengikhlasan agama bagi Allah semata, bahwa Dialah yang mendatangkan manfaat dan bahaya. Kapada –Nya manusia berdoa dan berlindung serta beribadah.
Misi paranabi dipusatkan dan dikahirkan kepada pemberantasan berhala di masa-masa mereka, yang tercermin dalam bentuk penyembahan patung-patung dan orang-orang suci, baik orang yang masih hidup maupun sudah mati.
Andai kata akal manusia bertindak sendirian dalam memehami kebenaran-kebenaran ini, maka tidak akan dapat menjangkaunya, khususnya dalam perkara-perkara gaib yang tidak bisa dijanglau oleh akal manusia dan pengetahuan tanpa wahyu yang disampaikan Allah kepada nabi-nabi.
Filsafat-filsafat yunani dan lainnya telah berusaha mempelajari ke-Tuhan-an maka mereka pun mengemukakan pendapat-pendapat yang saling bertentangan sebagai mana para ulama di zaman ini berbeda pendapat dalam menafsirkan ke-Tuhan-an. Sementara para nabi datang membawa kepastian dalam penafsiran dan penentuan kekuatan Ilahi dengan pendapat yang menentramkan akal.
Rabu, 16 Juli 2008
Iman Kepada Allah
Label: seputar islam
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comment:
Posting Komentar